“MANTRA AJIKU
PANCASILA SAKTI”
Karya: Ki Slamet 42
Aku miliki lima pusaka
mantra aji Pancasila sakti
Yang kokoh bersemayam di
jantung sang Rajawali
Kepakkan sayap Garuda
mengayomi bumi pertiwi
Gebyarkan nilai budaya ramah
sumeringah negeri
Yang mampu mengguncang
seluruh persada bumi
Mantraku digjaya perkasa nan
sakti mandraguna
Garuda Pancasila sakti yang bhineka tunggal ika
Garuda Pancasila sakti yang bhineka tunggal ika
Yang dijadikan dasar Negara
Republik Indonesia
Di dalam berupaya membangun
negeri Nusantara
Membangun bangsa yang
berdaulat dan merdeka
Mantra ajiku cuma satu hanya
Garuda Pancasila
Yang sayapnya
panjang terbentang seluas dunia
Bunyi gaung suaranya
getarkan alam marcapada
Yang kesaktiannya terbukti
ampuh jaya kawijaya
Jadi pedoman bermasyarakat
berbangsa bernegara
Berkiprah di dalam
aktifitas perilaku Ketuhanan
Berkiprah di dalam aktifitas
bangun Kemanusiaan
Berkiprah dalam
aktifitas bangun rasa Persatuan
Berkiprah dalam aktifitas
bangun jiwa Kerakyatan
Berkiprah di dalam aktifitas
bangun rasa Keadilan
Bumi Pangarakan, Bogor
Selasa, 02 Juni 2015 – 18:03 WIB
“GETAR-GETAR CINTA YANG TAK
MAU SIRNA”
Karya: Ki Slamet 42
Ada
getar-getar cinta berdetak keras di dalam dada
Berdenyut-denyut
tak pernah susut terus bergelora
Ketuk
irama nada melodi cinta kidung duka nestapa
Tentang
kenangan lama cerita pupusnya rasa asmara
Yang
tak pernah terwujud nyata di alam marcapada
Yang
terus saja tak mau henti mengoyak relung jiwa
Kucoba
melupakan segala kenangan cinta bersamamu
Menyepi
bermesu diri kembara ke alam imajinasi semu
Layang
kembara ke alam kama-kama bayangkan dirimu
Menapak
tilas alas Parigi mendengkur di hutan bambu
Namun,
gelora rasa merindu semakin terasa menggebu
Lutfia
bayang wajahmu selalu saja datang mengganggu
Sungguh,
getaran-getaran cinta ini telah membelenggu
Begitu
kuat melekat ketat mengikat daya pikir rasaku
Hingga
jiwa dan raga rasa tersiksa dalam neraka kalbu
Terasa
sakit, pedih, perih bagai dikoyak-koyak sembilu
Padahal
sudah tiga puluh delapan tahun telah berlalu
Namun
kenangan itu tak jua mau sirna dari ingatanku
Kini
aku sadari, kehidupan adalah sketsa garis warna
Lukisan
semesta karya, Tuhan Sang Maha Pencipta
Yang
oleh keadilan-Nya, karena kasih dan sayang-Nya
Setiap
orang miliki garis hidup, memiliki warna-warna
Yang
menumbuhkan memunculkan macam romantika
Atas
ketentuan dan seizin dari Tuhan Yang Maha Esa
Bumi Pangarakan, Bogor
Senin, 01 Juni 2015 – 22:57 WIB
“AKU MASIH TAK
BISA MELUPAKANMU”
Karya: Ki Slamet 42
Karya: Ki Slamet 42
Lutfia, hingga kini aku
masih tak bisa melupakanmu
Kenangan cinta, yang adalah segalanya tentang kita
Masih saja mengoyak, mencengkeram kuat di jiwa
Semakin terasa pedih, lara merindu-rindu jadi satu
Kenangan cinta, yang adalah segalanya tentang kita
Masih saja mengoyak, mencengkeram kuat di jiwa
Semakin terasa pedih, lara merindu-rindu jadi satu
Aku masih tak bisa tepis semua kenangan cinta kita
Karena rasa kasmaran itu terus saja getarkan kalbu
Lutfia, aku masih terbayang, dan terkenang-kenang
Di saat kita saling gamitan tangan di sepanjang jalan
Ketika Menuju pesantren Darunnajah di Kebayoran
Dan, di saat wajahmu terkulai lembut penuh manja
Di saat gerai rambut ikal hitam dikerudung putihmu
Menelusup gelitik dadaku yang gelorakan rasa rindu
Ketika Menuju pesantren Darunnajah di Kebayoran
Dan, di saat wajahmu terkulai lembut penuh manja
Di saat gerai rambut ikal hitam dikerudung putihmu
Menelusup gelitik dadaku yang gelorakan rasa rindu
Dan, kedua mata sendu kita pun saling bertatapan
Tetes-tetes bening air matamu merayap perlahan
Membasahi kedua pipimu yang binar kemerahan
Membasahi kerudung putih suci yang gemerlapan
Karena disinari sang mentari berwarna keperakan
Yang di saat itu, cahayanya terasa panas di badan
Panasnya sinar
Surya yang menembus dalam dada
Memahat
ukiran kenangan lama tentang kisah kita
Abadi nan lestari menghias indah dalam relung jiwa
Dan kenangan itu,
yang adalah tentang cerita cinta
Masih terus saja gubyah-uyah, membelenggu jiwa
Dan , aku masih
juga tak bisa untuk melupakannya
Bumi
Pangarakan, Bogor
Sabtu, 08
Februari 2014 – 16:19 wib
Revisi :
Selasa, 02 Juni
2015 – 07:51 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar