Sabtu, 5 Januari 2013 | 23:43 WIB | KOMPAS.com
Image "Kucing" (Foto: SP) |
KUCING
BIRU
Hidayat
Raharja 2012
Di dua matamu sungai dan laut menyatu menidurkan pagi yang basah.
Pintu terbuka sebuah
dunia amis kembali menyeruak dari dalam tubuh yang gosong. Aku ingat dua tanganmu
dan wajahmu yang berseri menangkap isyarat dari lubang pintu.
Selamat pagi,
suaramu sambil menunggu matahari bergerak dari dalam rumah.
Suara piring dan
garpu, suara ibu yang selalu mengingatkan subuh yang teduh. Segelas kopi, telur
dadar dan sepiring nasi riwayat yang selalu menguraikan cinta.
Engkau terlentang mandi matahari, dan dua matamu tenggelam dalam lautan hari yang kian pasang.
Engkau terlentang mandi matahari, dan dua matamu tenggelam dalam lautan hari yang kian pasang.
Kita berlayar ke
atas impian yang sempat kita tuliskan di punggung dan kita gambar di luas
langit mengangkang.
Cakarmu, ah
mengingatkan perjumpaan di malam-malam lalu yang sendu.
Merenangi bulan di
antara geliat bintang yang mengambang di permukaan.
Di gelambir susumu yang bergelantung, puting nasib menggembung menyimpan susu haru dan kantung takdir yang biru.
Di gelambir susumu yang bergelantung, puting nasib menggembung menyimpan susu haru dan kantung takdir yang biru.
Tiga puluh Sembilan
anakmu menari-nari bergelantungan di pentil waktu melompati punggung siang dan
menyelusup ke selangkang sore, dan malam pasang menabur kunang-kunang.
(2012.)
(2012.)
Sita Blog: “SASTRA
NUSANTARA” – httppasarpasir.blogspot.com
Puluhan Sastrawan Hadiri Maklumat Hari Sastra Indonesia
BalasHapusPenulis: Ingki Rinaldi | Minggu, 24 Maret 2013 | 19:50 WIB
BUKITTINGGI, KOMPAS.com - Puluhan sastrawan, Minggu (24/3/2013) menghadiri Maklumat Hari Sastra Indonesia di SMAN 2, Kota Bukittinggi, Sumatera Barat. Beberapa di antaranya Taufiq Ismail selaku penggagas serta Rusli Marzuki Saria, Prof. Dr. Harris Effendi Thahar, dan Prof. Dr. Puti Reno Raudhatuljannah Thaib.
Selain itu tampak pula D. Zawawi Imron, Yusrizal KW, serta penyair muda Esha Tegar Putra. Maklumat Sastra Indonesia dibacakan oleh Puti Reno Raudhatuljannah Thaib sebelum penetapan Hari Sastra Indonesia setiap tanggal 3 Juli pada tiap-tiap tahunnya.
Penetapan Haris Sastra Indonesia setiap tanggal 3 Juli itu dilakukan oleh Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Wiendu Nuryanti. Tanggal 3 Juli dipilih berdasarkan hari kelahiran sastrawan terkemuka Indonesia, Abdoel Moeis pada 3 Juli 1883 silam.